Backup Data
Backup data merupakan salah satu
kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan
penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga
jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem,
yang disengaja atau pun tidak disengaja. 
Backup dan Recovery + 01/01/2009 by
Saluky www.etunas.com : Providing Best Service to Your Bussines 2 of16 
Proses backup data dilakukan secara
rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jika dimisalkan pada sebuah
perusahaan memiliki 1 database yang melayani 100 transaksi perhari bisa kita
bayangkan berapa banyak data yang terkumpul dalam 1 bulan, dan jika terjadi
kerusakan system maka data yang begitu banyak akan hilang atau akan menjadi
pekerjaan input data baru yang membuang buang waktu, dengan adanya proses
backup data kejadian tersebut bisa dihindari, misalnya secara rutin
administrator database melakukan penyimpanan data setiap minggu sehingga jika
pada minggu ketiga hari kedua terjadi crash system atau kerusakan system yang
terjadi akibat gangguan system atau factor gangguan cuaca seperti gempa, banjir
dan tanah longsor yang merusak data secara fisik. Maka data yang hilang hanya 2
hari, sehingga total data yang hilang adalah 200 transaksi, dari ilustrasi
diatas kita bisa mengetahui betapa pentingnya proses backup data untuk daur
hidup suatu system database. 
Data menjadi hal yang paling penting 
yang tersimpan secara dalam komputer atau alat komputasi lainnya. Namun 
banyak pengguna yang mengabaikan keamanan data dan tidak sadar bahwa 
data yang tersimpan pada perangkatnya baik komputer, perangkat portable 
maupun mobile dapat saja terjadi kerusakan yang tidak dimengerti. 
Berbagai jenis dan penyebab kerusakan data bisa saja menimpa 
sewaktu-waktu.
Seringkali pengguna ketika ingin membuka
 data yang ada dalam komputernya justru muncul pesan bahwa file yang 
akan dibuka “Corrupt. Ini menandakan bahwa file atau data yang akan 
dibuka tersebut mengalami kerusakan. Sangat menjengkelkan dan 
mengesalkan sekali jika hal ini menimpa. Maka dari itu, pengguna 
komputer wajib tau cara melindungi data mereka sebelum terjadi kerusakan
 dan cara mengatasi ketika kerusakan data terjadi.
Sebelum dapat melindungi data, hendaknya
 pengguna mengerti dahulu ancaman dan penyebab yang dapat membuat data 
menjadi rusak. Kerusakan data pada dasarnya terbagi menjadi 2 jenis 
yaitu kerusakan data secara virtual atau digital dan kerusakan data 
secara fisik. Ketika terjadi kerusakan, pengguna harus dapat 
mengidentifikasi masing-masing ketika terjadi kerusakan data karena cara
 mengatasinya juga berbeda. Jangan sampai ketika terjadi kerusakan data 
secara digital misalnya, pengguna langsung mengganti perangkat 
penyimpanan.
Kerusakan Data Secara Digital
Data yang rusak secara digital 
diakibatkan karena adanya kesalahan proses digital baik ketika pembuatan
 data, penyimpanan data, penyalinan atau pemindahan data, gangguan atau 
interupt, maupun proses-proses digital lainnya termasuk format disk. 
Operasi-operasi yang biasa digunakan seperti copy-paste, move file dapat
 menyebabkan kerusakan data terutama ketika komputer sedang melakukan 
pemrosesan data lain yang tinggi sehingga kalkulasi data menjadi salah 
atau tidak terproses yang menyebabkan data rusak dan tidak dapat 
digunakan. Atau dapat juga kerusakan data dapat terjadi ketika melakukan
 copy atau pemindahan data terjadi interupsi misalnya listrik mati atau 
komputer menjadi hang sehingga proses pemindahan atau penyalinan data 
tidak dapat diteruskan. Perlu kehati-hatian dalam managemen data atau 
file terutama ketika melakukan pemindahan file sehingga data tidak 
rusak.
Proses digital lain yaitu download dari 
internet juga dapat menyebabkan data rusak terutama pada data yang 
berukuran besar dan terbagi menjadi beberapa file. Koneksi yang tidak 
stabil atau terputus ditengah ketika melakukan download menjadikan data 
tidak dapat digunakan. Download sebaiknya dilakukan pada koneksi yang 
cukup cepat dan stabil, dapat pula menggunakan software yang memberikan 
fitur resume download untuk mengantisipasi download yang putus di tengah
 jalan. Hal ini dilakukan tentunya agar jika terjadi kegagalan download 
yang menyebabkan data rusak, pengguna tinggal meneruskan download tidak 
perlu lagi melakukan download ulang dari awal.
Program-program jahat seperti virus dan 
malware juga sangat merusak data secara digital. Virus dan program jahat
 lain memiliki karakteristik merusak data dan menginfeksi dengan cepak, 
begitu data yang terinfeksi virus dibuka, maka virus akan menyebar pada 
data data lain yang sedang diproses. Aktifitas hacking juga dapat 
merusak data, pencurian data juga sering dilakukan bersamaan dengan 
aktifitas hacking. Yang paling parah jika aktifitas hacking sudah menyerang server dan mengakibatkan crash maka data dapat hilang dan tidak mampu diselamatkan.
Kerusakan Data Secara Fisik
Menyangkut kerusakan data secara fisik 
maka berkaitan erat dengan alat/media penyimpanan data itu sendiri atau 
aspek hardware. Ya memang, pada dasarnya jika hardware penyimpanan data 
rusak, maka data didalamnya juga ikut rusak bahkan sulit untuk dilakukan
 recovery atau pemulihan. Recovery atau pemulihan hanya bisa dilakukan 
jika bagian lempeng penyimpan data masih utuh dan tidak rusak. Cara 
mengatasinya tentu dengan melakukan perbaikan dan mengganti bagian yang 
rusak jika ingin dilakukan pemulihan. Namun kebanyakan sangat sulit 
untuk dilakukan pemulihan.
Benturan dan gesekan adalah musuh dan 
ancaman utama yang mengancam kerusakan data secara fisik. Pada media 
penyimpanan CD tau DVD misalnya, gesekan sedikit saja bisa menyebabkan 
kesulitan pembacaan sehingga data tidak terbaca dengan sempurna. Cairan 
juga menjadi musuh terhadap hardware, sama seperti perangkat elektronik,
 cairan dapat menyebabkan arus pendek pada media penyimpanan dan merusak
 bagian-bagian dalamnya. Masih banyak lagi penyebab kerusakan data 
secara fisik.
Recovery atau pemulihan kembali pada 
data yang rusak memang sangat mungkin dilakukan sebagai upaya mengatasi 
kerusakan data. Sistem Operasi biasanya juga menyertakan tool untuk restore atau recovery.
 Namun jika data sudah rusak parah maka recovery tidak akan membuahkan 
hasil. Perlunya upaya pencegahan dan antisipasi terhadap hal terburuk 
yang akan menimpa data juga perlu diperhatikan. Upaya pencegahan 
tentunya dengan selalu memperhatikan kondisi perangkat yang digunakan 
untuk menyimpan dan mengolah data dan file. Jika ada error sedikit, 
langsung saja dicari penyebabnya sehingga tidak menimbulkan error lain 
yang semakin banyak dan semakin kompleks yang dapat mengancam dan 
mengakibatkan kerusakan data.
Backup adalah cara yang paling preventif dan antisipatif dalam mengatasi segala hal mengenai data dan file.
 Jangan menunggu indikasi akan terjadinya kerusakan data baru dilakukan 
backup, membuat backup atau cadangan data hendaknya dilakukan secara 
rutin dan ketika dilakukan perubahan terhadap data pada media 
penyimpanan yang berbeda. Terlepas dari itu semua, kehati-hatian dalam 
penggunaan dan perawatan terhadap semua perangkat yang digunakan akan 
mampu jauh mengurangi ancaman yang akan muncul yang dapat memicu 
terjadinya kerusakan data.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar